Lapangkanlah hatimu, wahai guru

Pendidikan adalah aktivitas yang sangat erat kaitannya dengan hati. Hati adalah bagian terpenting dalam diri manusia yang mendapat porsi besar untuk diperhatikan. Seorang ulama besar, imam ibnu taimiyah rahimahullah menyampaikan ketika ia sedang sakit dan diminta untuk istirahat,"Jika jiwaku sibuk menyampaikan ilmu, menghapalnya, membicarakannya dan berhasil mengurai yang sulit, ia akan bahagia dan kuat sehingga ia akan mampu mengusir penyakit yang datang". Fisik memang memiliki hak yang perlu dipenuhi, Namun fisik hanyalah prajurit yang digerakkan oleh Panglima. Panglimanya adalah jiwa ini. Maka sehat atau sakitnya fisik sangat tergantung pada bahagia dan sedihnya jiwa ini. 

Kuatnya jiwa kita sebagai seorang guru, lapangnya hati kita sebagai pendidik adalah modal utama yang perlu untuk terus dijaga dan dirawat. Karena kita sedang mendidik manusia, dan unsur paling penting dalam diri manusia bernama hati. Sehingga, menjadi Guru artinya kita sedang berkomunikasi dengan jiwa manusia. Ketulusan, kejernihan hati sang guru meskipun tanpa banyak kata akan sampai kepada murid-muridnya.

Kita perlu belajar dari Panduan Pendidik terbaik, yang bimbingannya datang langsung dari Allah swt. Yakni Rasullah shalallahu 'alaihi wasallam. Diantara ayat yang turun di masa awal adalah surah Asy Syarh. Surah yang menguatan langkah dikala kegundahan dan kesempitan melanda diri Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pada awal perjuangan dakwah dan mendidik manusia. 

Surah yang dimulai dengan sebuah pertanyaan dan darinya kita memahami alasan jiwa kita menjadi terasa sempit.

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ. ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ

dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu (QS Asy Syarh 2-3)

Kita akhrinya menyadari bahwa dosa dan kemaksiatan adalah sebab yang membuat dada kita sempit
Karena sebab itulah langkah kita berat, lisan kita kelu, hingga hati kita sempit dan keruh.

Lapangkanlah hatimu, wahai guru
dengan kembali kepada Allah
Karena mata muridmu merindukan senyum tulus, buah pancaran dari lapangnya jiwamu
Karena hati muridmu, menanti nasihat-nasihat indah. Buah dari lisanmu yang dibimbing oleh Allah

Lapangkanlah hatimu, wahai guru
Dengan kembali kepada Allah
Agar langkahmu teguh
Lisanmu terbimbing
Keyakinanmu kokoh

Bandung, 4 Maret 2022/13 Sya'ban 1444 H


Comments