Sejak semula, agama
kita ini mendudukan ilmu pada derajat yang tinggi. Bagaimana tidak, ayat yang
pertama turun adalah iqra. Bacalah. Tak jauh dari itu turun pula surat Al
Qalam. Membaca dan menulis. Umat Islam sejak semula sudah didorong untuk terus
belajar, dan menyebarkannya melalui lisan ataupun tulisan.
Ketika risalah Islam
ini sampai kepada manusia paling mulia, dunia terkejut. Islam mengajari bangsa
yang buta huruf, miskin, pengembala kambing yang hanya punya tetandusan. Dari
kedekilan menjadi bangsa yang suci, bersih, suci, cerdas, serta mengajari dunia
tentang kesetaraan, kemerdekaan dan hidup dalam standar tinggi. Islam hadir
-dalam tiap huruf ilahianya- memberikan kemuliaan pada jiwa, akal, ruh, darah
dan jasad manusia.
Islam tak hanya
menggaung di angkasa jauh. Ia hadir. Ia datang. Ia menemui setiap insan muslim
di rumahnya, menuntunnya untuk mengamalkan, merasai nikmatnya hidup di bawah
naungan ayat-ayat Allah.
Mereka yang telah
dicelup dengan nilai Islam, mentaat dalam hati yang hangat, berlari penuh
motivasi, lalu mengejar inovasi mengelola nikmat-nikmat ilahi.
Cahaya Islam terus
menderas, benderang, dua peradaban besar kala itu (Persia dan Romawi) takluk
oleh kemilau Islam dalam waktu yang tak lama.
Gemuruhlah Makkah
dan Madinah oleh lantunan takbir dan talbiyah, ketika sunyi membungkam Roma dan
Konstantinopel dalam kekakuan dogma.
Hangatlah
diskusi-diskusi di Bashrah dan Kufah, saat Genoa dan Venesia dihantui
inkuisisi.
Bersinarlah
perpustakaan Kairo dan Baitul Hikmah, ketika para dukun komat-kamit di
kegelapan Lissabon.
Gemerlaplah Baghdad
oleh lantunan ayat di malam hari, ketika Paris gulita sejak senja dalam
takhayul dan mitos.
Gemericiklah air
mancur di Damaskus dalam kesucian thaharah, ketika para bangsawan di London
menganggap mandi adalah aktivitas yang berbahaya.
Berdengunglah
ayat-ayat Allah menjelang berbuka puas dengan sajian kurma, yoghurt, serta
buah-buah segar di Cordoba dan Granada, saat Kathedral di Wina dan Bern menutup
makan malam dengan pudding darah babi.
Saat perhitungan
waris dan zakat begitu rumit dengan angka Romawi, lahirlah nol dan aljabar.
Saat sang Nabi
mencontohkan tentang wewangi, dahsyatlah riset-riset tentang alkemi, cikal
bakal kimia modern.
Saat kesucian
menjadi bagian dari iman, lahirlah sabun.
Saat adzan dan
kajian harus menjangkau puluhan ribu manusia, lahirlah sistem akustika yang
rumit.
Saat dunia islam
makin meluas wilayahnya, lahirlah pemetaan astronomis, astrolab dan ilmu
navigasi.
Saat kesehatan
disebut berharga oleh sang Nabi, muncullah dokter-dokter mumpuni.
Begitulah agama
kita, Islam. ia hadir ditengah kegelapan bumi ini, dan mencahayai bumi dengan
nilai-nilai ilahi. Menuntun manusia pada kemuliaannya. Bukan saja bernarasi
panjang lebar tentang akhirat, Islam hadir dan mengajarkan kepada kita untuk
memakmurkan bumi. Bukan hanya sekedar memakmurkan, tapi berpandukan Al Quran,
kalamullah. Ilmu pengetahuan ketika dipandu oleh agama, maka ia akan bercahaya.
Menembus kegulitaan.
Bila masih belum
puas dengan pemaparan diatas, berikut diantara contoh pengaburan sejarah oleh
Barat:
1. Galileo pada abad
XVI adalah peletak dasar eksperimental ilmu pengetahuan. Ia digelari sebagai
eksperimenter terbaik di dunia.
Fakta: Al Biruni
(1050) adalah eksperimentee terhebat pertama di dunia Islam. Dari percobaannya,
ia menulis lebih dari 200 buku dengan total 13.000 halaman lebih. Ini jauh
melampaui gabungan tulisan Newton dan Galileo.
2. Robert Boyle pada
abad XVII menemukan dan mengembangkan ilmu kimia.
Fakta: Alkemi adalah
ilmunya orang Islam. Ar Razi, Al Jarjari, Al Biruni, Al Kindi, Ibn Hayyan
memunculkan eksperimen kimia 700 tahun sebelum Boyle.
3. Abad XVII,
matematikawan Perancis bernama Rene des Cartez menyatakan bahwa aljabar dapat
digunakan untuk memecahkan masalah geometri. Isa disebut sebagai ahli terahli
dalam geometri.
Fakta: Di abad IX,
Tsabit ibn Qurrah menuliskan pernyataan serupa. Kemudian Abul Wafa' bahkan
menyusun sebuah textbook aljabar yang menyederhanakan berbagai masalah
geometri.
4. Cermin kaca
diproduksi pertama kali di Venesia tahun 1291 M
Fakta: Cermin kaca
sudah digunakan di Andalusia di bawah pemerintahan Bani Umayyah pada abad XI.
Orang-orang Venesia lah yang belajar ilmu produksi kaca dari Damaskus.
5. Pada tahun 1614,
John Napier menemukan konsep logaritma dan menyusun tabelnya.
Fakta : Tabel
logaritma sudah sangat akrab digunakan di dunia Islam pada abad XIII.
Dan masiiih banyak
lainnya.
Maka seharusnya kita
sadar, bahwa seluruh pondasi ilmu pengetahuan modern hari ini, Islam lah yang
mengawalnya pertama kali. Dan Barat enggan mengakui, bahwa mereka mengambil
ilmu tersebut dari ilmuwan Islam.
Masihkah kita begitu
terkagum-kagum dengan Barat setelah membaca tulisan di atas?
Masihkah kita tak
bangga dengan Islam? Tak mau menjadikan Al Quran sebagai panduan dan pedoman
hidup? Tak mau menjadikan Rasulullah sebagai puncak tokoh idaman, sekaligus
teladan?
Sungguh terlalu!
Inilah pentingnya
kita memahami sejarah dengan betul. Lalu bagaimana dengan hari ini?
Semenjak Islam turun
dari panggung peradaban, ia masih tertidur dalam lelap yang panjang. Dan Barat
mulai khawatir serta ketar-ketir, saat melihat anak-anak Muslim hafal Quran.
Mereka paham, bahwa kaum Muslimin akan bangkit dari lelap panjangnya saat ia sebelum
memulai perjalanan ilmunya, Quran telah bersemayam dalam dada anak-anak.
Peluang itu kini
terbuka lebar, dan saya berharap bahwa kalianlah yang membaca tulisan ini di
antara bagian dari solusi itu. Berkaya bagi peradaban sesuai dengan ilmu yang
sedang dipelajarinya. Bukan hanya sekedar berkaya, namun memandu dan memadukan
ilmu dalam karyanya dengan Al Quran, dengan tuntunan Nabi.
Guru saya pernah
sampai memberikan solusi bagi beberapa masalah negeri ini. Dan seluruhnya Quran
based Solution:
- Mengatasi
kemacetan dengan inspirasi dari rumah semut
- Mengatasi banjir
dengan pohon kurma
- Solusi pakan hewan
dengan inspirasi dari surat An Naba ayat 16,
dan seterusnya.
Mari nikmati tiap
jengkal sejarah kebesaran peradaban kita, lalu menjadikannya inspirasi,
motivasi, solusi bagi berbagai permasalahan yang terjadi.
-----------
Referensi :
Asbabun nuzul - imam
as suyuthi
Sumbangsih peradaban
islam bagi dunia - Dr. Raghib as sirjani
Menggali ke puncak
hati - salim a fillah
---------
Muhammad Irawan
Shobirin
Mujahid pendidikan
@kuttab al fatih Bandung
Comments