Jalan Sunyi Para Nabi

Ketika risalah islam ini turun kepada manusia paling mulia, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, gemetarlah tubuh beliau, berguncang hebat.
Tapi lihatlah kalimat yang diutarakan oleh sepupu ibunda khadijah radhiyallahu 'anhu yang bernama Waraqah ibn Naufal ketika diceritakan tentang peristiwa turunnya wahyu untuk kali yang pertama :
"itu adalah Makhluk kepercayaan Allah (jibril) yang telah Allah utus kepada nabi musa! Andai saja aku masih bugar dan muda ketika itu! Andai saja aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu!".
.
Benarlah nyatanya. Rasulullah bersama para sahabatnya mengalami berbagai intimidasi, embargo, bahkan pengusiran serta penolakan atas seruan dakwahnya.
.
Dalam fase awal makiyyah inilah, dalam kondisi penuh tekanan dari musuh-musuh islam inilah, banyak diturunkan ayat berkenaan dengan kisah para Nabi dan Umat terdahulu.
Harusnya kita bertanya, mengapa kisah? Mengapa dalam kondisi yang penuh tekanan demikian, wahyu yang turun didominasi oleh kisah?
Salah satu alasannya adalah sebagaimana yang Allah firmankan dalam surah Hud ayat 120 :
"Dan semua kisah dari berita tentang rasul itu kami ceritakan kepadamu, yang dengannya kami hendak MENEGUHKAN HATI dan FIKIRANMU. Dan telah datang kepadamu di dalam surat ini kebenaran, pengajaran, serta pengingat bagi orang-orang yang beriman".

Kisah berfungsi untuk meneguhkan hati dan fikiran. Juga untuk mengokohkan iman. Betapa banyak madrasah mekkah hasil tarbiyah nabi yang kemudian menjadi generasi-generasi hebat yang kokoh imannya. Salah satu kurikulumnya adalah kisah.
Bicara tentang kisah yang bertebaran di berbagai ayat dalam al Quran, terdapat insan yang paling sering namanya diulang dalam Al Quran. Ialah nabi musa 'alaihissalam yang tersebut sebanyak 136 kali.
Mengapa?
Diantara hikmah mengapa kisah Nabi musa ini paling banyak disebut namanya dalam Al Quran serta diulang-ulang dalam berbagai surat, untuk mengokohkan insan yang menerima tugas paling berat, dengan ummat sejagat, dengan masa berlaku risalah hingga hari kiamat. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Kisah perjalanan Nabi Musa adalah cermin paling tegar bagi rasulullah.
Lihatlah beberapa perbandingan berikut :

1.
Muhammad adalah sosok lelaki sempurna, lisannya amat fasih berbicara. Dibesarkan oleh halimah di perkampungan bani sa'ad.
Sedangkan musa, lidahnya cacat, ucapannya cadel, bicaranya terganjal. Ini hal yang dikhawatirkan musa akan membuat dirinya didustakan. Hingga kemudian berdoa sebagaimana tersebut dalam surat Taha. Nabi musa memohon agar dadanya dilapangkan dalam menunaikan tugas risalah yang dibebankan kepadanya. Karena sesungguhnya ia telah diperintahkan untuk menyampaikan suatu perkara yang besar dan akan menghadapi tantangan yang berat. Ia diutus untuk menyampaikan risalah Allah kepada seorang raja yang paling besar di muka bumi di masa itu. Sedangkan raja tersebut adalah orang yang paling sewenang-wenang, paling keras kekafirannya, paling banyak bala tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling diktator, dan paling ingkar.
2.
Rekam jejak Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam begitu jernih tak bercela. Beliau bergelar al amin (terpercaya), al karim (mulia), al khair (paling baik sikap dan perangainya)
Sedangkan Nabi Musa, menanggung masa lalu yang amat membayanginya. Pernah dengan sekali pukul seorang qibthi mati ditangannya dan ia harus lari meninggalkan Mesir.

3.
Rasulullah tak pernah berhutang kepada musuh-musuh dakwah semisal  walid ibn mughirah, abu jahl ibn hisyam, uqbah ibn abi muith dst.
Amat berbeda dengan Nabi Musa yang digugat oleh firaun sebab beliau dirawat sejak kecil, sebagaimana terfirman dalam surat Asy Syu'ara ayat 18-19

4.
Rasulullah dibersamai para sahabat setia. Abu bakar yang membenarkan sempurna risalah dengan diri dan harta. Umar ibn khathab yang memisahkan haq dan batil. Utsman pemilik dua cahaya yang rela dua kali hijrah demi agamanya. Thalhah yang dirajah 70 luka pada perang uhud dst.
Tetapi musa? Sahabat setianya hanyalah harun sang saudara. Kaum yang dipimpinnya adalah jiwa-jiwa yang sukar dipimpin, membangkang dibimbing, menyusahkan orang, dan berkhianat di belakang. Bani Israil.
Lihatlah perkataan mereka ketika dijamin hidupnya oleh Allah dengan makanan berupa manna dan salwa :
"Hai Musa, kami takkan sabar jika menunya hanya semacam. Maka berdoalah engkau kepada Rabbmu agar Dia keluarkan untuk kami dari ala yang ditumbuhkan bumi berupa sayur mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas serta bawang merah".

Lihat pula perkataan mereka ketika diperintahkan berjuang bersama nabi musa memasuki tanah terjanji :
"Berangkatlah engkau bersama RabbMu hai Musa, maka berperanglah kalian berdua. Adapun kami akan duduk-duduk menunggu disini saja".

Inilah barangkali diantara hikmah mengapa nabi musa yang paling banyak disebut namanya. Hingga rasulullah pun mengatakan, "Semoga Allah menyayangi saudaraku Musa, sungguh dia pernah disakiti lebih parah dari ini semua".
Inilah jalan sunyi para nabi. Jalan yang disusuri oleh para nabi. Jalan yang memberikan kemuliaan bagi para penempuhnya.

Tak heran, hari ini di negeri kita para ulama diperlakukan tak adil. Didzholimi. Perkara-perkara diperlakukan berat nan tak berimbang ketika berhubungan dengan islam dan kaum muslimin. Hal kecil diperbesar, Hal besar tak diurus. Kita tak perlu heran.

beginilah tabiat jalan ini, jalan para nabi ini. Panjang tempuhannya, sedikit pemikulnya, besar resikonya.
"Kita", sebagaimana dituturkan oleh ustadz salim, " adalah kaum yang apabila bumi menyempit untuk kita, maka langitlah yang akan meluas untuk kita"
Pun imam asy syafi'i mengingatkan kita :
"Jika kau ada di jalan menuju Allah, melesatlah kencang.
Jika pun sukar terasa, maka berlari kecillah
Jika lelah, maka berjalanlah
Jika tak mampu, mama tetaplah maju meski merangkak
Dan jangan pernah sekalipun berbalik kebelakang"
----------------
Karenanya, Insya Allah mulai tulisan minggu selanjutnya, kita akan menyusuri tapak demi tapak siroh nabawiyyah secara berseri. Tapi bukan hanya sebatas kita mengetahui nama tokoh, lokasi serta jalannya peristiwa. Sebab siroh jauh lebih besar dari itu fungsinya. Kita akan menjadikan siroh sebagai pusat inspirasi, motivasi, solusi dan prediksi dalam realita kondisi kita hari ini. Dalam bahasa sederhana disebut sebagai fiqh sirah. Doakan semoga senantiasa dikuatkan serta dibimbing oleh Allah pada tiap-tiapnya.

@irawan_shobirin
Mujahid pendidikan-Kuttab Al Fatih Bandung

Referensi :
Qs Al Baqarah : 61
Qs. Al Maidah : 24
Tafsir ibn katsir surat Taha 25-34
Rahiqul makhtum - syaikh shafiyurrahman al mubarakfuri
Manhaj haraki li shiratin nabi - Syaikh munir al ghadban
Qashashul anbiya - imam ibnu katsir
Mutiara hikmah dari para nabi - syaikh abdurrahman ibn nashir as sa'dy
Modul kuttab Al Fatih 1
Asbabun nuzul - imam as suyuthi
Bersamamu, dijalan dakwah yang berliku - salim a fillah & felix y siauw


Comments