Adalah sang amirul
mukminin, umar ibn khattab radhiyallahu 'anhu suatu kali pernah mendapat surat
aduan dari gubernurnya di Mesir, amr ibn ash radhiyallahu 'anhu.
.
Masyarakat Mesir
bercerita kepada amr ibn ash bahwa sungai nil memiliki tradisi yang mana ia
tidak akan mengalir kecuali dengan melaksanakan tradisi itu.
Amr ibn ash pun
bertanya, "apa tradisi itu?".
Salah seorang
penduduk Mesir pun menjawab, "setiap setahun sekali kami mengambil seorang
gadis perawan. Kami hiasi dan berikan pakaian terbaik, lalu kami lemparkan
gadis itu ke sungai nil".
Amr ibn ash pun
menjawab, "Islam telah menghapus tradisi-tradisi semacam ini".
Namun mereka
(penduduk Mesir) tetap berdiri ditepi sungai nil untuk beberapa waktu dan
sungai nil tidak mengalirkan air setetes pun sampai mereka bubar.
Sampailah surat
laporan itu di tangan umar ibn khattab. Kau tau kawan, apa respon balik sang
amirul mukminin? Ini menariknya.
.
"apa yang
engkau sampaikan benar", tulis umar ibn khattab dalam surat balasannya
ketika dibaca oleh amr ibn ash radhiyallahu 'anhuma. "Bersama surat ini
aku selipkan sebuah kartu. Lemparkanlah kartu itu ke sungai nil". Padat
dan jelas arahan dari umar ibn khattab kepada amr ibn ash.
.
Di kartu itu
terdapat tulisan, isinya :
"Dari hamba
Allah, umar, Amirul mukminin. Ditujukan kepada sungai nil, penduduk Mesir. Amma
ba'du. Bila engkau wahai sungai nil, mengalir atas dasar kemauanmu dan
kehendakmu, maka janganlah engkau mengalir, kami tidak membutuhkanmu. Bila
engkau mengalir dengan perintah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, dan
Dia-lah yang membuatmu mengalirkan air, maka kami memohon kepada Allah agar Dia
mengalirkanmu".
.
Amr ibn ash
melemparkan kartu itu ke sungai nil. Setelahnya, Allah mengalirkan sungai nil
sehingga alirannya terus bertambah 45 inci setiap malamnya. Allah telah
melenyapkan tradisi buruk tersebut hingga saat ini di Mesir.
.
Apa yang bisa kita
ambil dari kisah singkat diatas?
1. Umar ibn khattab
telah menjelaskan makna tauhiid. Bahwa sungai nil hanya mengalir karena
kehendak dan kuasa Allah
2. Umar ibn khattab
seakan-akan hendak mengajarkan kepada kita, bahwa beginilah kami (generasi
sahabat) berinteraksi dengan alam, dengan makhluk Allah lainnya.
PR bagi kita adalah
saat kita rihlah (liburan), lalu kita main ke tempat-tempat alam, gunung dst,
mari kita belajar dari Umar ibn khattab radhiyallahu anhu dalam berinteraksi
dengan makhluk Allah lainnya. Mari hadirkan keimanan saat kita sedang jalan-jalan
ke gunung, air terjun, sawah, gua dst.
.
Ya Allah, bimbinglah
kami.
Referensi :
Biografi umar ibn
khattab - Dr. Muhammad ash shallabi
IG :
@irawan_shobirin
Project 30 hari
menulis digagas oleh komunitas bergerak positif (IG : @bergerakpositif)
#project30HariMenulis
#bergerakpositif #3Ramadhan
Comments