Membaca dan menulis; pekerjaan orang besar

"Waktu adalah kehidupan", ujar Ustadz Ahmad amin, penulis dan sastrawan Mesir dalam judul auqatul faragh (waktu-waktu luang). "Maka, menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, sama halnya membunuh waktu kehidupan itu sendiri. Orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk bermain catur, dadu atau hal lainnya, mereka tidak memahami tujuan yang disenangi akal".

Inilah kita hari ini, yang hidup dalam kepemimpinan peradaban ringkih zionis. Seluruh kesenangan dunia tersaji dengan mudahnya, dan membuat kita lalai akan tugas besar kita. Apa buktinya? Coba kita lihat, apa yang kebanyakan kita lakukan saat ada waktu luang?
Buka HP, browsing, atau main game!

Segala fasilitas yang menggiurkan hari ini membuat kita lalai, terlena, hingga akhirnya membuat kita lupa. Jadilah kaum muslimin terus menikmati "tidur panjangnya".

Karenanya, stop game. Hapus dari seluruh gadget kita. Dan mulailah melakukan kerja-kerja peradaban. Sebab umat ini menanti karya-karya kita.

Dampak dari menyia-nyIakan waktu di kalangan kaum muslimin ini bisa dilihat salah satunya dari stagnasi buku. Buku tidak dibaca sebagaimana mestinya. Secara tak langsung kita rela untuk tetap menjadi bodoh dan selalu terpinggirkan dalam panggung peradaban ini.

Sebetulnya kita bisa merubah itu semua. Sebab manusia mampu merubah objek kesukaan dan ketaksukaannya. Sebetulnya kita mampu membagi luang untuk hal-hal yang bermanfaat. Kuncinya ; NIAT dan TEKAD yang KOKOH.

Salah satu hal yang bisa kita ubah itu adalah kebiasaan kita dalam membaca dan menulis. Jangan salah persepsi, membaca dan menulis itu bukan sekedar penyaluran hobi. Aktivitas itu adalah aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang besar. Nggak percaya? Ini buktinya :

1. Muhammad ibn hasan Asy syaibani. Murid imam abu hanifah. Beliau sering tidak tidur malam. Beliau biasanya meletakkan beberapa jenis buku di sisinya. Bila bisa membawa satu buku, beliau menelaah yang lain. Beliau biasa menghilangkan rasa kantuk dengan air sembari bertutur, "sesungguhnya tidur berasal dari panas".

2. Imam ibnu jarir Ath Thabari. Penulis paling spektakuler dalam dunia islam. Selama hidup merampungkan karya tulisan sebanyak 358.000 halaman!
Bahkan satu jam sebelum wafatnya, ia masih gunakan untuk menulis

3. Ubaid ibn Ya'isy. disuapi makan malam oleh saudara perempuannya selama 30 tahun demi menulis hadits.

4. Ibnu syahin. Ahli berbagai disiplin ilmu, menyusun 330 karya ilmiah semasa hidupnya. Diantaranya at tafsirul kabir (1000 jilid), Al Musnad (1300 jilid), At tarikh (150 jilid)

5. Ismail ibn ishaq al qadhi. Setiap kali orang berjumpa dengan beliau. Selalu saja ADA BUKU DI TANGANNYA yang sedang ditelaah, atau sedang membolak balikkan buku untuk mencari buku yang ditelaah.

6. Tsa'lab an nahwi. Tak pernah berpisah dari bukunya. Kalau ada orang mengundangnya, ia memberikan syarat agar diberikan tempat untuk meletakkan buku agar bisa dibacanya. Ia bahkan terus MEMBACA BUKU saat BERJALAN ke suatu tempat.

7. Khatib al baghdadi. BERJALAN KAKI sambil MEMBACA BUKU yang terus ditelaahnya. Semua itu dilakukan semata-mata untuk memelihara dan memanfaatkan waktu luang, agar tidak terbuang sia-sia saat sedang berjalan.

8. Ya'qub An najirami. membawa buku yang terus beliau telaah sambil berjalan kaki.

Dan masih banyak lagi. Sudah paham kan bahwa membaca dan menulis bukan sekedar hobi?
Kedua aktivitas itu adalah aktivitas orang-orang besar. Mereka semua adalah orang-orang yang lahir jauh sebelum kita lahir. Para generasi terdahulu.

Lalu boleh jadi, diantara kita mungkin muncul kebingungan dan kepusingan. Ko bisa nulis buku sampai ratusan ribu lembar gitu? Beribu-ribu jilid gitu?

Rahasianya ; kesungguhan niat dan kekokohan tekad, pemahaman mereka tentang urgensi waktu. Dan mereka memanfaatkan waktu-waktu terbaik penuh barakah sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya untuk aktivitas terbaik.

Waktu-waktu terbaik ;
1. Masa Muda
2. Sepertiga malam terakhir
3. Waktu shubuh
Dst

Nah, kini saatnya kita merasakan bagaimana sensasi aktivitas orang-orang besar seperti yang dijelasin diatas. Salah satu cara sederhananya, baca sambil berjalan, sambil makan, saat pagi, siang atau malam. Sampai kita lelah, sampai kita bosan dalam membaca. Saya sudah merasakannya, kini giliran kalian.

Jika kita bercita-cita melakukan karya besar, maka biasa dan iklimkanlah diri kita sebagaimana aktivitas orang-orang besar. Salah satunya dalam hal membaca dan menulis.

Selamat mencoba!

Referensi :
Manajemen waktu para ulama - syaikh abdul fattah

IG : @irawan_shobirin

Project 30 hari menulis digagas oleh komunitas bergerak positif (IG : @bergerakpositif)

#project30HariMenulis #bergerakpositif #7Ramadhan


Comments