Badar; pertarungan doa

(Serial siroh)

Jauh-jauh waktu sebelum meletusnya perang badar, sejak tibanya rasulullah beserta para sahabatnya di madinah dan dilindungi oleh kaum anshar, orang arab bersepakat untuk menghabisi mereka. Dalam kondisi kritis tersebut, sejak itu pula lah kaum muslimin senantiasa bersiap siaga dengan membawa senjata, baik siang ataupun malam.
.
.
Dalam rangka menekan balik ultimatum tersebut, rasulullah menggunakan 2 strategi :
1. Mengadakan persekutuan dengan kabilah-kabilah yang ada di sekitar madinah
2. Mengirim delegasi berupa brigade militer. Untuk mencegat kafilah dagang makkah yang melalui jalur madinah menuju syam.

Tercatat beberapa pengiriman brigade militer. Puncaknya adalah ketika melintasnya kafilah dagang yang melintasi jalur madinah yang ketika itu dipimpin oleh abu sufyan.
Inilah awal mula terjadinya perang badar.
.
.
Masing-masing pasukan menempati pos sesuai dengan strategi masing-masing. Pihak madinah dikomandoi oleh rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Sedang pihak makkah dikomandoi oleh abu jahal.

Sehari sebelum meletusnya peperangan, rasulullah berdo'a
"Ya Allah, ini orang-orang Quraisy telah menyongsong dengan kesombongan dan keangkuhannya, menentangMu dan mendustakan rasulMu. Ya Allah, kami hanya memohon pertolonganMu yang telah Engkau janjikan padaku. Ya Allah, hancurkanlah mereka esok hari".

Pada kondisi yang sama, dari pihak kaum musyrikin abu jahal pun berujar,
"Ya Allah, dialah (rasulullah) yang telah memutus rahim kami dan membawa sesuatu yang tidak kami ketahui. Karena itu hancurkanlah dia esok hari. Ya Allah, siapa diantara kami berdua yang lebih Engkau cintai dan ridhai di sisiMu, maka berikanlah kemenangan baginya hari ini".
.
.
Sebelum kedua pihak melakukan benturan secara fisik, keduanya telah saling berperang melalui do'a.

Karenanya, mari perbanyak munajat kepada Allah sebelum penggenapan atas ikhtiar-ikhtiar kita. Apakah itu bab jodoh, karir, dst.
Biarlah kemudian do'aku dan do'amu saling berbenturan di langit. Hingga terketahui do'a-do'a mana yang saling bertemu.
Allahuma inni astaqdiruka biqudratika

Sumber : Ar rahiqul makhtum; syaikh shaafiyurrahman al mubarakfuri

Notes18.0
#ayoberkisah




Comments