aku dan FKDF

Langit menelan matahari, semburatnya perlahan berganti menjadi gulita, dan perlahan purnama menampakkan wajahnya. 5 tahun silam tepatnya, ikhtiar untuk melanjutkan pendidikan menemukan jodohnya. Unpad. Salah seorang senior di pesantren mengingatkan bahllwa di tempat saya belajar nanti akan ada banyak "arus" yang akan membawa kita pada keburukan-keburukan. Banyak aliran sesat, katanya.




Beliau menasehatkan, "kalau masuk unpad, cari Lembaga yang namanya FKDF dan ikutan di dalamnya". Singkat pesannya, tapi terngiang hingga saya memulai perjalanan di kampus jatinangor. Senior saya ini ternyata adalah aktivis di LDM Uin Bandung saat masih di kampus.

Lapang pun penuh sesak oleh banyak kepala. Student day. ia merupakan serangkaian momen yang harus dilewati oleh setiap mahasiswa baru yang diterima di Unpad. Hingga sampai pada saat parade ukm, akhirnya ketemu juga dengan stand FKDF.

"Kang, saya mau ikutan FKDF. Gimana caranya dan kapan saya bisa mulai?". Ucap saya dengan wajah dan pikiran polos mahaiswa baru. Mengisi formulir dan mendapatkan cinderamata yang sampai sekarang sebagiannya masih ada.

Hari, minggu dan bulan pun berlalu belum juga ada follow up atas apa yang saya isi di stand kala itu.

semester pertama kuliah diisi full dengan akademik, jadi mahasiswa kupu-kupu. Barulah di penghujung semester satu terlibat dengan aktivitas kegiatan di LDF dan dapat informasi tentang oprec FKDF. Sesegera mungkin akhirnya mengisi formulir online yang tertera.

Tidak lama kemudian, diminta lah saya datang untuk mengikuti serangkaian proses rekrutmen. Pertama adalah wawancara. Saya bertemu dengan kang eko (ketua gema tahun 2011 yang menjadi kadept kaderisasi FKDF) di sesi wawancara.

Tidak lama setelah selesai wawancara, beberapa hari kemudian saya diterima di bagian mentoring. Selain tergabung sebagai pengurus di LDF, menjadi bagian dari pengurus FKDF tahun 2012 adalah babak lain dalam perjalanan kampus di tahun 2012.
Ketemu dengan Parmohonan nasution, Rizki setiaji, Teh Fiola, Asma zakiyah, annisa dian pratiwi, Kang pale dan (*lupa beberapa lainnya). Selain itu kenal dengan banyak pegiat dakwah tidak hanya di fakultas sendiri, tapi juga dari seluruh fakultas.










kader-kader fkdf 2012 yang saya temui dan bersamai dalam kepengurusan sebagian besar menjadi orang yang punya pengaruh di kampus pada tahun-tahun selanjutnya.




Tahun 2013 dengan amanah yang berat di fakultas, akhirnya tidak lagi menjadi pengurus fkdf aktif. Tidak banyak kebersamaan bersama FKDF selain forum-forum dan kegiatan bersama para ketua LDF.

tahun 2014, bertemu kembali dengan para pengurus fkdf 2012 yang sebagian besar menjadi ketua lembaga. Kang luthfi yang jadi ketua FKDF. Bang mohon yang jadi ketua DKM Al Amanah Faperta, Arie yang jadi ketua Permadani FPIK dll. Tahun ini seakan menjadi tahun reunian pengurus FKDF 2012 dulu.



tahun 2015, masuk dalam bursa calon ketua FKDF yang tak muncul di pamflet publikasi (senasib dengan arie). Setelah sebagian besar amanah struktural di kampus selessai, saya diajak ngobrol oleh ketua FKDF terpilih (bang Mohon) untuk membantu di kepengurusan.

"wan, bantu saya di kepengurusan ya, jadi kasek HRD.",ucapnya. Awalnya saya menolak karena amanah di fakultas walaupun sedikit tapi masih cukup berat. Waktu pun berlalu dan beliau ngobrol lagi ke saya.
"wan, bantu saya di kepengurusan ya, jadi kasek SPD (syiar dan pelayanan dakwah)", pintanya lagi. Ternyata HRD udah ada yang mengisi. Sy minta ke beliau beberapa hari untuk istikharah dan mengambil keputusan.

"Bismillah, insya Allah bang saya bantu sekemampuan saya", panjang lebar saya menjelaskan.
Dinamika kepengurusan pun akhirnya dimulai, mulai dari oprec, proker-proker yang berjalan, sampai quality time ke dago pakar. Banyak cerita, kisah, hikmah bersama FKDF yang tak mampu disebutkan dalam ruang-ruang sempit tulisan ini. tentang suka duka, tentang isak tangis, tentang ribuan tetes keringat, tentang mata yang terjaga dai kelelahan, tentang merajut kembali benak ukhuwwah yang rombeng, dan banyak lainnya

Hingga dalam keseharian, mimpi-mimpi yang hadir pun diantaranya adalah tentang kegiatan bersama mereka, di FKDF. Saya bertemu dengan orang-orang hebat di FKDF ini. Itulah kesimpulan saya bersamanya selama 4 tahun kebelakang. Alhamdulillah bisa ditakdirkan Allah bertemu dan membersamai mereka semua. di FKDF













Semoga FKDF yang akan bertansformasi, tetap menjadi cinderamata untuk hati-hati yang tak buta, untuk hati-hati yang merindu cahaya. Semoga FKDF yang akan bertransformasi tetap menjadi garda terdepan dalam menebar manfaat.
Saya yakin, 2019 bukanlah hal yang berlebihan untuk menargetkan cita-cita unpad madani kita,

semoga dengan warna yang baru nanti , aktivitas dakwah yang ada di unpad semakin membumi, tersebar dan menjadi gelombang baru yang membawa mercusuar unpad pada cita-citanya sebagai "AKHIRAT CLASS UNIVERSITY".

Terima kasih FKDF,  telah menjadi wadah bagi kami untuk berhimpun dan membentuk pemahaman tentang kesejatian ukhuwah yang kita dengungkan di tiap bilangan waktunya. Bahwa kita berkumpul, bersaudara dengan keimanan sebagai pijakan dasar sekaligus asas kita. Saling mengingatkan tentang Allah


"Perpisahan memang terkadang menyakitkan. Tetapi niscaya. Dan kadang berakhir indah. Pada beberapa hal, keindahan itu juga niscaya. Seperti perpisahan seorang mukmin dengan dunia. Ia menuju surga. Seperti perpisahan para pentaubat dengan ma’shiatnya. Ia menghapus dosa.
Ada yang dibebas, maka ada yang diikat. Ada yang diulur, maka ada yang dicencang. Ada yang dibenci, maka ada yang dicintai. Ada perpisahan, maka ada kebersamaan,
Selalu begitu.
Fokusnya tinggal  kepada siapa, mengapa, dan bagaimana…." (Ust. Salim A Fillah, dalam Saksikan bahwa aku seorang muslim)

FDKF, kamu tidak akan pernah menghilang. Sebab asas utama dari adanya dirimu adalah da'wah islamiyah.  Dan da'wah akan terus menggelinding menembus waktu dan orang, termasuk di bumi padjadjaran Unpad, biidznillah

FKDF, kamu tidak akan menghilang dari catatan perjalanan. Bahwa kamu pernah ada. dan kelak akan jadi saksi kami berkumpul dan berpisah karena Allah, di jalan Allah.

Qul, Hadzihi sabiili, ad'uu ilallahi. 'ala bashiratin.

Malam hari di asrama BPB (beasiswa pemimpin bangsa), 28 rabiul akhir 1437 H. Pukul 22.30
akhukum fillah, M. Irawan Shobirin, S.Hum

Comments